CIANJUR, SABTU - Komandan Resort Militer (Danrem) 061/Suryakancana Kolonel Amrid Salas Kembaren, memastikan jumlah korban tewas akibat tanah longsor di Nyalindung 13 orang.
Hal tersebut dilaporkan Danrem kepada Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan ketika menggunjungi penampungan korban longsor di Kantor Desa Giri Mukti, Minggu.
Hasil laporan aparat desa setempat, korban yang disinyalir tewas tertimbun tanah longsor seluruhnya berjumlah 13 orang, bukan 15 orang.
"Data akurat korban jiwa yang tewas sebanyak 13 orang 7 di antaranya telah ditemukan dan 6 orang lainnya masih dalam pencarian," kata Kembaren.
Untuk melakukan proses pencarian dan penanggulangan bencana, diterjunkan sedikitnya 750 personel gabungan yang terdiri dari TNI/Polri, Satpol PP, Satgana PMI Cianjur, Dinas Kesehatan, Pramuka Kwarcab Cianjur, Basarnas dan masyarakat sekitar.
Lima korban yang sudah pertama kali ditemukan, telah dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Girimukti. "Dari hasil pendataan ulang, korban meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor sebanyak 13 orang. Pada saat pendataan awal, ada satu orang warga dengan double nama," terang Kades Girimukti.
Ia menambahkan, sedangkan satu lagi berhasil selamat, karena telah mengungsi di rumah kerabatnya. Dua korban yang hari ini ditemukan telah dimakamkan di tempat yang sama. Sebelumnya kedua jenazah sempat disimpan di aula balai desa.
sumber : Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar